KEPRIBADIAN
ATAU SIFAT-SIFAT
YANG
HARUS DIMILIKI OLEH DA’I
Oleh
: Icha & Tija
A.
PENDAHULUAN
Berdakwah
untuk menyeru manusia kepada kebaikan, jika disertai dengan penyimpangan
perilaku para da’i, merupakan penyakit yang akan menimbulkan kebimbangan dalam
diri. Tidak hanya pada diri seorang da’i, tetapi juga terhadap dakwah. Hal
inilah yang mengacaukan hati dan pikiran masyarakat karena mereka mendengar
kata-kata yang indah tetapi menyaksikan perbuatan yang buruk. Saat itulah,
mereka bingung untuk menilai ucapan dan perbuatan. Di satu sisi, didalam jiwa
mereka berkobar api semangat yang disulut oleh aqidah, namun di sisi lain,
cahaya hati yang bersumber dari keimanan yang meredup, lalu padam. Mereka tidak
lagi percaya kepada agama setelah kehilangan kepercayaan kepada para da’i yang
menyebarkannya.
Kata-kata
yang diucapkan mati dan kaku sekalipun terdengar begitu indah, manarik, dan
penuh semangat. Kata-kata itu kehilangan makna dan kekuatannya karena muncul
dari hati yang tidak meyakininya. Siapapun tidak bisa meyakini . siapapun tidak
bisa meyakini kata-kata yang diucapkan sebagai suatu kebenaran kecuali jika
dirinya menjadi contoh hidup dari ucapanya, dan perwujudan nyata dari
kata-katanya. Saat itulah, oarang lain bisa meyakini dan memercayainya,
sekalipun tidak dihiasi oleh retorika yang indah dan menarik. Sebab,
kekuatannya terletak pada pengalaman bukan pada hiasan. Daya tariknya terletak
pada ketulusan, bukan pada keindahan retorika. Ketika itu, kata-kata berubah
menjadi kekuatan penggerak yang hidup karena berasal dari jiwa yang hidup.
Dengan
demikian, keteladanan merupakan prinsip dakwah yang paling potensial, bahkan
paling besar pengaruhnya bagi manusia untuk menarik manusia kepada kebaikan dan
kebenaran. Karena langsung menyentuh hati dan perasaan objek dakwah ketika
menyaksikan praktek nyata yang yang dilakukan juru dakwah
Karena itulah
dalam makalah ini akan dipaparkan indikator-indikator keyakinan yang tulus
kepada dakwah, kepribadian dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang
da’i, menerangkan hakikat komitmen terhadap dakwah, dan mempraktikan
prinsip-prinsip serta semboyan-semboyan dakwah menjadi realitas praktis yang
diakui oleh semua pihak, baik orang dekat maupun jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar