Senin, 16 September 2013

MEMBESARKAN HATI SEBELUM MEMBERI ANCAMAN


MEMBESARKAN HATI SEBELUM MEMBERI ANCAMAN
Oleh : Andi & Juni

A.      PENDAHULUAN
 Jiwa manusia, sebagaimana dia ditundukkan dengan cara memberi dorongan, dia juga harus ditundukkan dengan cara diberi peringatan dan ancaman .Karena peringatan ini akan mampu menjauhkan mereka dari perbuatan hina dan tercela, yakni setelah tumbuh dalam jiwa merka rasa takut akan akibat yang akan menimpanya. Dia juga akan terdorong untuk berbuat keutamaan, karena takut terlambat dan kehilangan kesempatan. 
Sering kali kita lihat para da’i pada saat ini yang kurang memperhatikan audien dalam memberikan dakwah,sebetulnya kita harus memberikan terlebih dahulu arahan untuk memggugah hati mereka karena jika sudah diawali dengan semangat maka sudah barang tentu audien senang mendengarkan pengarahan dari dai karena hati sudah dihiasi dengan islam.
Oleh karena itu ,kita sebagai seorang dai harus mempelajari dan memahami bagaimana cara kita menghadapi audien dimasyarakat nantik yaitu memberikan terlebih dahulu  kabar gembira sebelum memberikan ancaman kepada mereka ,melalui makalah kami ini ,kami akui sangat banyak kekurangan yang terdapat dalm makalah ini yang berhubungan referensi yang kami temui dalam topic ini tidak seberapa ,maka dari itu kami berusaha untuk mencoba menyelesaikan makalah kami ini sesuai dengan kemampuan makalah




B.       PEMBAHASAN
Kabar gembira sebelum ancaman
a)         Wajib bagi seorang da’I untuk mendahulukan bisyarah atau targhib (kabar gembira) sebelum nadzarah atau tarhib (ancaman).
b)        Cobalah kamu hidup bersama Al-Qur’an maka kamu akan mendapatkan kegembiraan, meskipun kemudian disertai dengan nadzarah
c)          Seorang da’i semestinya terlebih dahulu memberikan khabar gembira kepada mad’u untuk beramal dengan ikhlas sebelum memberikan ancaman tentang bahaya riya’[1]


[1] Jum’ah amin abdul aziz,FIQIH DAKWAH,,era intermedia ,Surakarta ,2010.hlm 348

Tidak ada komentar:

Posting Komentar