MEMBESARKAN
HATI SEBELUM MEMBERI ANCAMAN
Oleh
: Andi & Juni
A. PENDAHULUAN
Jiwa manusia,
sebagaimana dia ditundukkan dengan cara memberi dorongan,
dia juga harus ditundukkan dengan cara diberi peringatan
dan ancaman .Karena peringatan ini akan mampu menjauhkan mereka dari perbuatan
hina dan tercela, yakni setelah tumbuh dalam jiwa merka rasa takut akan akibat yang akan
menimpanya. Dia juga akan terdorong untuk berbuat keutamaan,
karena takut terlambat dan kehilangan kesempatan.
Sering
kali kita lihat para da’i pada saat ini yang kurang memperhatikan audien dalam
memberikan dakwah,sebetulnya kita harus memberikan terlebih dahulu arahan untuk
memggugah hati mereka karena jika sudah diawali dengan semangat maka sudah
barang tentu audien senang mendengarkan pengarahan dari dai karena hati sudah
dihiasi dengan islam.
Oleh karena itu ,kita sebagai seorang dai harus
mempelajari dan memahami bagaimana cara kita menghadapi audien dimasyarakat
nantik yaitu memberikan terlebih dahulu
kabar gembira sebelum memberikan ancaman kepada mereka ,melalui makalah
kami ini ,kami akui sangat banyak kekurangan yang terdapat dalm makalah ini
yang berhubungan referensi yang kami temui dalam topic ini tidak seberapa ,maka
dari itu kami berusaha untuk mencoba menyelesaikan makalah kami ini sesuai
dengan kemampuan makalah
B. PEMBAHASAN
Kabar gembira sebelum ancaman
a)
Wajib bagi seorang da’I untuk
mendahulukan bisyarah atau targhib (kabar gembira) sebelum nadzarah
atau tarhib (ancaman).
b)
Cobalah kamu hidup bersama Al-Qur’an
maka kamu akan mendapatkan kegembiraan, meskipun kemudian disertai dengan nadzarah
c)
Seorang da’i semestinya terlebih dahulu
memberikan khabar gembira kepada mad’u untuk beramal dengan ikhlas sebelum
memberikan ancaman tentang bahaya riya’[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar