Rabu, 17 Juni 2015

Cerpen

Sekeping Rindu Dihati Ukhti
11433_~5.JPGMalam itu. Bintang berkedipan menghiasi langit bak permadani yang terbentang bebas di angkasa. Bulan pun bersinar dengan sedikit malu – malu. Dikamar sebuah rumah di pinggir desa, terlihat sesosok anak perempuan yang duduk sambil bertopang dagu dikedua lututnya, matanya menatap sayu kepada jalan yang tak dilalui seorang pun, terlihat ada garis kesedihan menghiasi parasnya yang ayu, seakan hal tersebut mengisyaratkan telah terjadi suatu peristiwa yang menorehkan goresan luka disanubarinya.
“Bintang, pasti engkau merasakan bahagia diatas sana bersama ribuan Temanmu yang lain kan????. Tapi, cobalah kau lihat aku, aku disini hanya sendiri, tak seorang pun teman yang menemaniku saat ini!!!”sahabat ku telah pergi, dan iapun takkan pernah bisa kembali”  keluhnya kepada bintang–bintang ketika itu. …. Dia pun bercerita pada bintang- bintang “ Bintang aku rindu pada teman, sahabat masa lalu ku, tapi aku tak tau dimana keberadaannya sekarang. Bintang, andai aku berada diatas seperti mu, pasti aku akan lebih mudah menemukannya dari sana,!!! ” khayalnya lagi pada bintang – bintang.
Tatkala khayalannya telah usai, memorinya mencoba memutar kembali, rangakaian demi rangkaian peristiwa  yang telah dilewati bersama ukhti yang ada di tempat lain. Masih teraaa hangat di ingatannya, dengan peristiwa yang selalu menyatukan dirinya dan diri ukhti yang sedang dirindunya, seakan telah menjadi saudara kembar, bahkan banyak guru disekolah dulu, yang sering terbalik dalam memanggil kedua nama mereka. Bahkan, ada teman yang mengatakan mereka saudara kandung, tidak hanya itu, sebutan kembar juga pernah dilontarkan teman- teman mereka, karena  selain mirip, mereka sering terlihat bersama. Kadang mereka berdua pernah berkaca dan saling memandangi diri mereka berdua, yang terlontar hanya  “mirip apanya ya? Kenapa semua orang bilang kita mirip? ” ah entahlah, meski mereka ribut mengatakan saling tidak mirip, tapi penilaian orang lain tetap mengatakan mereka seperti saudara kandung……….
Menapaki jalan dakwah bersama juga menjadi kenangan terindah yang pernah mereka lalui, saling memberi semangat, disaat salah satu dari mereka membutuhkannya, saling merasa sakit disaat yang satu dari mereka merasa kesedihan. Tapi kenangan terindah itu, sedikit demi sedikit memudar menjadi kesedihan, karena saudara yang sedang dikenangnya sudah tidak lagi berada disisinya, kurang lebih dua tahun yang lalu kedua sahabat itu tak lagi menjalin komunikasi.
Kumpulan Gambar Foto Wanita Islami.jpgSuatu peristiwa telah terjadi, yang membuat kedua sahabat itu tak mempunyai rasa saling percaya lagi. Ini bermula ketika ukhti tersebut mengetahui bahwa temannya tak mempercayainya lagi, sahabatnya sudah tidak mau berbagi lagi. Sampai pada saat ukhti itu mendengar suatu masalah yang sedang dihadapi sahabatnya itu. tetapi, dia mengetahui masalah sahabatnya dari orang lain. Itu sangat menyakitkan bagi ukhti itu. “kenapa engkau tak lagi mau berbabi masalah mu pada ku? Tanya ukhti itu pada temannya.” Tapi temannya tak bisa menjelaskan, ia hanya diam, tanpa  ada kata sepatapun yang dikeluarkan….
Air mata sang ukhti yang masih duduk termangu dibawah temaramnya bulan, mulai mengenangi mata yang menatap sayu kepada bintang – bintang. Ada kerinduan dihatinya untuk mengulang masa- masa bersama sahabat yang telah menemaninya bebeerapa tahun silam. tapi, itu akan menjadi kenangan terindah yang terukir disanubari hatinya.
“Sahabat, apa yang membuat mu menjauh dari ku?? Engkau tak memberikan jawaban atas pertanyaan ku itu!!!!!! engkau pergi tanpa terlebih dulu menjawabnya!!!!! “ kapan aku akan temukan jawabannya???? “ pertanyaan demi pertanyaan itu selalu terlintas dipikirannya. Kadang pernah dia bergumam dalam hatinya “sahabat ku mira, apa kau pernah mengingat ku saat aku mengingat mu??????”
Seakan tak terbendung lagi, air yang menggenangi mata sang ukhti, jatuh membasahi pipinya yang kemerah- merahan. Seakan air mata itu ingin bercerita,  betapa rindunya hati ukhti tersebut pada sosok sahabat yang telah dianggapnya lebih dari saudara kandung…… rindu seorang sahabat kepada sahabatnya, yang ia pun tak tau apa sahabatnya itu juga merindukannya, yang pasti, ia  tak lagi ada bersamanya, yang meninggalkan dirinya sendiri dibawah temaram bulan yang ditemani  redupnya cahaya bintang …..


Dengan hati yang masih diselimuti kesedihan dan air mata yang masih membasahi pipi mungilnya, sang ukhti mengangkat kedua tanganya, menengadah, seraya berdoa kepada sang pemilik hati….”Ya Rabb, Ya Rahman, Ya Rahiim, Yang Maha Pemilik Hati ini, Yang Menumbuhkan Rasa Rindu Dihati Ku, Ya Rabby, Aku Rindu akan Sahabat Ku Yang Dulu ada Disaat Suka Maupun Duka Ku, Meski Dia Sudah Tidak Menemani Ku Lagi, Aku Mohon, lindungilah dirinya dari segala 30789_132472616763962_100000036734252_356167_4242916_a.jpg.jpegmara bahaya, Karena Aku Tau, Engkau Akan Menjadi Pelindung yang Terbaik baginya, Aku Mohon Bimbinglah Dia Selalu Dijalanmu, Berilah Dia ke Istiqamahaan untuk selalu berjuang dijalan dakwah Mu,  Jangan Pernah Engkau Lepaskan Dia Dari Petunjuk Mu,, Ya Allah Pemilik Alam Semesta, Sampaikanlah Pada Saudara Ku Disana, Bahwa Hati Ku Rindu, rindu Dengan Semua Yang Pernah Kami Lalui Bersama, Sampaikanlah Kepadanya Ya Rabb, Hati Ku Rindu,,,, Rindu Ingin Bertemu Dirinya…. “ Amiiin…  Dengan berderai air mata sang ukhtipun mengakhiri doannya, “Sahabat, Apakah Engkau Juga Merasakan Rindu Seperti yang Aku Rasakan????” dan iapun terlelap dibawah cahaya bulan, bersamaan dengan photo sahabat yang masih dipelukannya, yang menjadi teman disepanjang tidurnya…….





Tidak ada komentar:

Posting Komentar